duhai jogja,
tanah airmu
adalah yang mula mula
mengalir di tubuhku
melalui air kehidupan
dan darah ibuku
…
aku tahu kau tak sempurna
tapi jangan paksa aku berpaling
tak kan pernah bisa
seperti aku
yang tak pernah bisa
mengisi sebuah teka teki:
apa yang tertinggal di sana
di tanahmu.
setiap kali aku beranjak pergi,
selalu ingin kembali
setiap aku kembali,
selalu tak mau pergi
.
eh tapi aku pernah mendengar cibiran keras:
katanya kamu panas ya?
mungkin yang bilang begitu, belum pernah jalan subuh keliling alun alun utara
sambil sesekali bertegur sapa dengan simbok penjual lupis gula jawa
sehingga mereka belum pernah merasa
kesejukan asli
dalam ramah tamah
dan sikap nrimo
dari orang yang katanya kecil
tapi berjiwa besar
yang terasa jujur, manis, dan indah seperti tiap potong lupis di sebungkus daun pisang
Duhai Tuhan,
kalau aku boleh terlahir kembali,
tolong lahirkan aku sebagai orang Jogja lagi..
Sungguh kehadiranmu sekeluarga kami tunggu di Jogja. 😉
LikeLike
ah this is so sweet makasih banyak kakaaaak
LikeLike