Pada November kali itu
Aku termangu
Kukira dulu kau yang redam remuk
Nyatanya aku yang masih biru
Pucuk dahan musim dingin pernah jadi saksi
Betapa aku marah setengah mati
Jika tahun itu Obama menjadi presiden negara penuh ironi
Maka purna sudah masa ia memimpin negeri
Selama itu aku menanti
Aku marah setengah mati sebab hingga Trump menduduki kursi, kau tak kunjung menyatakan apa yang selama ini kau selami
dari aku
dari seluk belukku
ketidak sabaranku
kesalah pahamanku
jejak langkahku
sejak putih abu hingga langit jingga kelabu
aku tak pernah pasti tahu
Kukira kau yang hancur
Ternyata aku yang terus membiru
aku marah pada kenyataan
bahwa aku tak cukup sabar menunggu
bahwa ternyata saat itu
kuhanya perlu membiarkanmu
merampungkan apa yang belum tuntas
hingga jiwa satriamu datang bergegas
.
inilah harga sebuah rasa
bernama rindu
akibatnya entah kapan tunai terobati
setidaknya aku tahu
bahwa sempurna itu bukan khayal bualan
ia ada
padamu
dan di doaku
voorburg, 2018
-akibat baca novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata