KELAS MENULIS ONLINE
Inspirator Academy
25 Februari 2018
Menciptakan Nyawa pada Tulisan yang Sederhana
(Ini adalah materi untuk sharing session Kelas Menulis Online by Inspirator Academy. Silakan mengutip, tapi sertakan sumber kutipannya ya)

Assalamualaikum, selamat pagi, siang, sore, malam teman-teman semua..
Terima kasih kepada Mbak Sally dan teman-teman dari Inspirator Academy atas kesempatannya untuk berbagi.
Salam kenal, saya Yosay, ingin berbagi cerita dan pengalaman aja tentang kegiatan menulis selama ini. Pengalaman yang akan saya angkat kali ini adalah tentang menciptakan nyawa pada tulisan yang sederhana. Kenapa saya ingin membahas tema ini? Karena feedback yang selama ini saya terima baik dari mentor maupun editor di penerbit, tulisan saya memiliki kekuatan pada Bahasa yang efektif namun bisa berkesan.
disclaimer: tujuan ini hanya berbagi ya, bukan berarti saya benar 100%, jika ada yang punya pengalaman lain silakan didiskusikan dengan sopan
Langsung aja yaa..
Berdasarkan pengamatan saya, ada dua faktor utama yang membuat sebuah tulisan itu menarik:
- Karena temanya dekat dengan pengalaman, minat, atau keseharian pembaca
- Karena teknik menulisnya menarik
Tema yang dekat dengan pembaca
Sudah pasti, pembaca akan tertarik membaca lebih jauh tentang hal yang pernah dialami atau diminatinya. Misalnya tema percintaan, parenting, patah hati, travelling, tips and trick beasiswa, bahkan tulisan ilmiah (popular). Nah, pertanyaannya, kenapa ada tulisan yang membosankan untuk dibaca tapi ada juga tulisan yang membuat pembacanya bisa terbius. Dan bagaimana menciptakannya?
Kenapa sebuah tulisan enak dibaca?
Dalam menjawab pertanyaan ini, saya mengacu pada tulisan Tere Liye (Penulis fiksi) , William Zinser (penulis non fiksi On Writing Well) dan Tetsuko Kuroyanagi (Penulis non fiksi berdasarkan pengalaman pribadinya, Totto Chan).
- Mengambil sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang yang saya maksud bukanlah point of view penokohan ya. Tapi, melihat sebuah tema dari angle atau perspektif yang berbeda. Misalnya untuk contoh karya fiksi, Tere Liye sering sekali mengangkat tema percintaan dan keluarga. Tapi sudut pandangnya selalu berbeda dan menghasilkan pesan moral yang berbeda pula. Contohnya, Novel Sunset untuk Rosie. Sebenarnya itu adalah novel yang berkisah tentang dua sejoli yang memendam cinta dalam diam, tetapi susah move on terhadap crush-nya masing-masing. Tapi yang banyak dibahas dalam novel itu adalah bagaimana kedua belah pihak berjuang untuk berdamai dan bersikap logis atas kehidupan yang dijalaninya saat ini. Kemudian, dari penerimaan itulah muncul hikmah-hikmah kehidupan yang banyak dibahas. Ciri khas novel Tere Liye adalah ia banyak menjelaskan hikmah panjang lebar lebih gamblang daripada konfliknya sendiri.
- Masih tentang sudut pandang ya. Kali ini contohnya Buku Totto Chan yang bercerita tentang serunya masa sekolahnya di Jepang pasca perang dunia dulu. Sebenarnya ia bercerita tentang prinsip pendidikan, tapi dari sudut pandang seorang murid yang sudah tumbuh dewasa dan menyadari bahwa kematangan pribadinya diperoleh dari masa sekolahnya dahulu; terutama dari kepala sekolah idolanya. Sudut pandang yang tidak biasa ini, membuat pembaca ikut merasakan keseruan dan asyiknya bersekolah di gerbong kereta kala itu di Jepang. Plus, secara tak sadar, pembaca bisa ikut menyetujui bahwa pendidikan ala Pak Kepala Sekolah itu patut ditiru.
- Masih tentang suduh pandang. Contoh buku non fiksi dari tema popular. William Zinser mengatakan bahwa Kekuatan data menjadi kelebihan tersendiri dalam sebuah tulisan. Tapi, bagaimana memahami dan menyampaikan data bukan lebih dari sekedar angka, butuh keahlian tersendiri. Selain keahlian kognitif itu sendiri (misalnya data tentang angka kelaparan di dunia perlu dipahami oleh orang yang belajar tentang world nutrition), perlu ada sensitivitas yang berkaitan dengan aspek manusiawi.
Bagaimana menciptakan tulisan yang bernyawa? Dan enak dibaca
- Menggunakan kombinasi diksi / pemilihan kata yang tidak biasa. Kemampuan ini akan terasah seiring dengan banyaknya buku yang dibaca. Gaya Bahasa bermajas seringkali menjadi andalan untuk menciptakan kesan yang tidak biasa dan imajinatif di benak pembaca.
_Misalnya, penggalan novel Aroma Karsa karya Dee Lestari._
_“ Hatinya telah pergi jauh meninggalkan kurungan tubuhnya untuk sebuah petualangan nyata. Bukan lagi coretan pensil warna di atas kertas”_
- Menggunakan sudut pandang yang berbeda (sudah dibahas sebelumnya ya).
- Menceritakan sebuah data dan implikasinya terhadap kebutuhan manusia di kehidupan praktis. Poin ini mungkin berguna untuk tulisan ilmiah popular atau buku jenis “how to”. Misalnya, buku How to Win Friends and Influence People karya Dale Carnegie yang sudah cetak ulang selama >70 tahun (wow banget ya), ada satu trik yang intinya adalah jangan mengkritik. Tapi, ia menyampaikan dengan analogi lebah dan madu. Analogi ini menurut saya sangat cerdas karena bisa menyampaikan sebuah teori psikologi dengan membumi dan mudah diterima, bahkan unik.
_“Kalau kau ingin mengambil madunya, jangan kau serang lebahnya”_
- Metode mengikat makna, disampaikan oleh Pak Hernowo, penulis buku “Mengikat Makna”. Buku ini terinspirasi oleh ucapan Ali bin Abi Thalib, “ikatlah ilmu dengan menuliskannya; sebab ia lari lebih cepat daripada unta yang lepas talinya”. Kenapa ini penting? Karena seringkali inpirasi, ide, emosi, atau insight terhadap suatu isu itu datang kapan saja dimana saja dari siapa saja. Dan saat ide itu datang, tulisan yang tercipta bukan hanya mengikat makna secara harfiah, tapi juga menyimpan makna batin. Coba deh rasakan, saat kita sesekali membuka buku tahunan pas SMA dulu, tulisan dan foto itu akan bercerita lebih banyak daripada yang pernah kita duga sebelumnya. Itulah contoh, bahwa tulisan sederhana untuk mengikat makna bisa menjadi sumber kekayaan insiprasi tulisan kita di kemudian hari. Bahkan untuk orang lain. Misalnya buku Groningen Mom’s Journal karya Monika.
Sekiaaaannn sharingnya.. semoga bermanfaat dan bisa diambil kebaikannya ya.. silakan jika ada yang ditanyakan dan didiskusikan dengan sopan dan baik.
Wassalamualaikum.
Nice info ka..
LikeLike
Makasihhh
LikeLike
semoga aku bisa mempraktekkan nya aamiim … bagian yg menantang itu teknik menulis menarik … hmmmm … tetiba pengen beli buku 😊 makasi mba yosi atas share pengalamannya .. 🤗
LikeLike
Uni putriii… makasih banyak udah main dan komen… heheheh.. iya nh kita masih perlu belajar biarcetar kayak mbak dewi lestari.hehe
LikeLike
Wah masya Allah, terimkasih tipsnya yosaay. Seperti Terimakasih Bapak, cerita-cerita sederhana tapi sangat mengena, karena tulisannya bernyawa 😍
LikeLike
Mkaasih banyak teh aniiii…. ditunggu review nya ya heheheh
LikeLike
Wah, terima kasih atas sharing-nya Mba. Saya jadi dapat insight baru lagi dalam menulis. Cakep! Btw Mba pernah ikutan kelas MMO Mas Brili ya? Salam kenal, Rara.
LikeLike
Iyaaa.. aku berguru pada brili di kelas MMO.. makasih ya udah main
LikeLike
Terima ksih .. sangat membantu
LikeLike
Sama2.. makasih udah maiinn
LikeLike
Menulis dari sudut pandang berbeda. Saya masih harus banyak belajar supaya tulisan lebih menarik. Makasih sharingnya…
LikeLike
sama2 hani.. makasih juga udah mampir blog saya 🙂 semoga bermanfaat ya
LikeLike
Sama-samaaa.. makasih udah main hehhe.. butuh banyak baca buku ya utk memperkaya perspektif
LikeLike
Banyak baca jadi kosakata bertambah.
Hhmm, iya juga, musti nyelain me time, dengan baca buku ya..
LikeLike
Iyaaa.. biasanya aku klo writer block langsung baca buku biar fresh
LikeLike
Makasih sharing ilmunya. Masih harus banyak belajar, berlatih dan terus menulis nih
LikeLiked by 1 person
Sama-samaaa… makasih jg udah main. Ini mah saya baru tau sedikit aja hehe
LikeLiked by 2 people