Madinah dan Nabawi : Pesona Sejarah Rasulullah

Kalau harus memilih antara Mekah atau Madinah, saya memilih Madinah. Ini sih pilihan pribadi saja 🙂 . Kota ini tidak hanya bersejarah, tapi juga cantik dan ramah. Secara kultur, masyarakat Madinah ini memang lebih ramah, majemuk, dan bersahabat. Di tambah keindahan Masjid Nabawi yang buat saya selalu breathtaking, subhanallah masyaallah.. cantiik sekali..

Ini foto dari gerbang utama Masjid Nabawi (gate 22-25)

Menapaki Jejak Perjuangan Rasulullah

Tholaa al Badru álai naa, min tsanii yaa til wadaa..

Adalah cuplikan senandung masyarakat Madinah yang menyambut kedatangan Rasulullah dari perjalanan panjang hijrahnya bersama Abu Bakar. Kaum Anshar yang antusias menerima Rasulullah dan ingin belajar Islam adalah bentuk pertolongan Allah terhadap dakwah ini. Kondisinya jauh berbeda dengan masyarakat kafir Quraisy yang menolak Islam mentah-mentah, berusaha membunuh Sang Nabi, bahkan melakukan pemboikotan sosial. Perilaku penolakan yang sungguh semena-mena karena enggan kehilangan pride dan kekuasaannya.

Kehangatan masyarakat Madinah itu, terasa sampai sekarang. Tak heran, mungkin inilah alasan Allah menjadikan Madinah sebagai tujuan hijrah Rasul sekaligus titik perkembangan Islam pertama yang paling pesat. Wallahu ‘alam.

Yang pasti, saya jatuh cinta dengan kota ini dan titik favorit saya adalah Masjid Nabawi. Masjid yang awalnya hanya dibangun dengan dahan, batang, dan pelepah kurma ini sekarang sudah berkembang luas dan bisa menampung jutaan jamaah.

 

Raudhah, Taman Surga

Di dalam area Masjid Nabawi, ada sebuah area bernama Raudhah yang secara Bahasa artinya taman surga. Di sanalah terleteak makam Rasulullah SAW, Abu Bakar ra dan Umar bin Khattab ra. Untuk bisa mengunjungi Raudhah ini, jamaah perempuan wajib mengikuti jadwal kunjungan yang telah ditetapkan. Yakni jam 7 pagi -10 pagi (setelah syuruq), jam 14-15 siang (setelah zuhur) dan jam 21 – 23 malam (setelah isya). Jika berniat untuk melakukan ziarah ke Raudhah, disarankan untuk tidak meninggalkan tempat shalat hingga waktu tersebut. Biasanya, para askar akan memberikan pengumuman dan memanggil jamaah untuk dikelompokkan sesuai ras nya masing-masing. Ya, sebaiknya kita berkumpul dengan sesame ras melayu. Kenapa hayo? Supaya nggak kalah terhimpit atau terdorong saat berjalan ke arah (dan di area) Raudhah. Oh, satu lagi. Untuk jamaah wanita yang akan berziarah, sebaiknya melakukan shalat berjamaah di area masjid yang memasukin pintu/gate 25. Karena itu area terdekat dari area Raudhoh.

Jadi, urutannya untuk jamaah wanita yang berniat ziarah ke Raudhoh:

  1. tetapkan rencana (misalnya setelah shalat isya, berarti jangan beranjak dulu dari masjid)
  2. atau bisa juga shalat di area non gate 25, tapi setelah isya segera pindah ke area shalat yang masuk dari gate 25
  3. tunggu sampai askar memanggil, biasanya kodenya “Ziarah.. .” dan biasanya mereka memanggil berdasarkan negara/ ras, misalnya “Turki… Indonesia..” untuk masuk ke dalam kelompok itu (biasanya ada papan nya juga sih)
  4. setelah masuk ke dalam grup itu, tunggu dengan tenang sambil banyak membaca istighfar dan shalawat
  5. jika sudah dipersilakan masuk, jalan dengan bergegas tapi nggak perlu lari ya, nanti berisik kan ga sopan mau ziarah ke Rasulullah dan sahabat, tapi berisik hehe..
  6. Anda sudah di Raudhoh, jika sudah di area berkarpet hijau. Biasanya, waktu yang diberikan hanya sekitar 5-15 menit di dalam Raudhoh. Berhati-hatilah jangan melukai jamaah lain ya karena suasananya lumayan hectic 😊
*disclaimer: saya tidak mendokumentasikan Rhaudhoh, selain dilarang, lebih enakan khusyu di sana hehe

Lalu Apa yang Harus Dilakukan di Raudhoh ?

Pembimbing haji kami menekankan untuk melakukan shalat 2 rakaat menghadap ka’bah, dan memperbanyak shalawat.

Salah seorang kawan berkata, saat berziarah di Raudhah, singkirkan ego kita untuk banyak meminta hajat ini itu. Utamakan perbanyak shalawat dan mengucapkan salam kepada Rasulullah dan kedua sahabat. Perbanyaklah bertafakur. Perbanyak istighfar, sudah sejauh apa kita meneledani Rasulullah dan mengamalkan sunnah lahir batinnya. Kapan lagi kita punya kesempatan untuk berada di sana.

Nasihat yang bagus. Seringkali kita terlalu fokus dengan apa yang kita mau, tapi kurang ebrsyukur dengan perjuangan orang lain sehingga kita mendapat nikmat sedemikian rupa. In this case, perjuangan Rasulullah dalam berdakwah sehingga kita terlepas dari jaman jahiliyah. Menurut saya, satu-satunya doa (egois) yang diperbolehkan adalah berdoa agar bisa masuk surga bersama Rasulullah dan mimpi bertemu beliau. Ini menurut saya aja sih. Hehe

 

Bagaimana dengan jamaah pria?

Alhamdulillah menurut suami saya, jamaah pria memiliki akses yang lebih leluasa dan fleksibel daripada jamaah wanita. Mungkin karena memang Raudhoh ini terletak di area shaf laki-laki.

 

Di Sekitar Madinah

Selain Madinah dan Masjid Nabawi itu sendiri, ada beberapa situs sejarah lainnya baik di dalam madinah atau di luarnya. Misalnya Bukit Uhud, salah satu bukit yang disabdakan Rasulullah ada di dalam surga. Bukit ini menjadi saksi terjadinya Perang Uhud dan kekalahan kaum muslimin disebabkan tidak menaati perintah Rasulullah.

Masjid Quba, masjid yang pertama kali dibangun dalam sejarah Islam. Terletak di Kota Quba, kota persinggahan Rasulullah saat melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah.

Masjid Qiblatain, atau disebut juga masjid 2 kiblat. Disebut demikian karena saat melakukan shalat ashar di sini, tiba-tiba turun wahyu untuk mengubah arah kiblat dari Masjidil Aqsa ke Ka’bah.

Museum Alquran dan Asmaul Husna. Terletak di komplek Masjid Nabawi. Museum Asmaul Husna berisi tentang arti dan kebesaran Allah dari 99 nama yang mulia itu. Sedangkan Museum Alquran berisi tentang sejarah dan contoh Alquran dari masa ke masa.

Salah satu isi Museum Asmaul Husna

 

Nikmatilah masa-masa di Madinah, karena di sinilah kita merasa seperti hadir dalam denyut perjuangan dan menghirup aroma jihad yang sesungguhnya. Apalagi sambil menyaksikan lembayung senja yang dihiasi kawanan merpati.

This slideshow requires JavaScript.

Nabawi: 24 jam memikat

 

Fabi ayyi alaa irabbikumaa tukadzibaan

Regards,

signature yosay aulia blog

One thought on “Madinah dan Nabawi : Pesona Sejarah Rasulullah

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s