Assalamualaikum,
Selanjutnya, yang tak kalah penting adalah logistik atau kelengkapan alat dan pakaian untuk selama di tanah suci. Harap diperhatikan, ini adalah logistik yang dibawa untuk proses haji yang terjadi di musim panas. Mungkin akan ada beberapa perbedaan jika kita melakukan haji di musim dingin.
Intinya, untuk persiapan alat dan logistik ini, sebaiknya kita mempersiapkan dengan baik sehingga tidak merepotkan, bahkan bisa membantu teman sesama jamaah.
Berikut ini dan Bawaan haji dan logistik pribadi haji yang bisa dipersiapakan. Ada yang dikelompokkan berdasarkan ikhwan akhwat, kabin atau bagasi, tipe benda (obat, makanan, atau pakaian), dan barang pribadi atau kelompok. Informasi ini saya rangkum dari pengalamannya Mbak Yurina dan Monik.
Selain itu, saya juga mau review dan sedikit berbagi pengalaman boleh ya. Hehe..
Bahan pakaian
Pilihlah bahan pakaian yang cepat kering, mudah dipakai, tidak ribet, dan motifnya tidak terlalu mencolok (untuk akhwat). Di daftar itu, saya membawa total 7 gamis (termasuk yang saya pakai), qadarullah ternyata 5 gamis cukup. Dan alhamdulillah bisa bantu jamaah yang saat itu ternyata butuh gamis. Khusus akhwat, untuk mensiasati agar tidak boros gamis dan gak terlalu sering mencuci, saya mengakali dengan membawa kaos daleman lengan pendek yang tipis untuk bisa menyerap keringat. Tujuannya supaya keringatnya tidak mengotori si gamis, jadi kalau mau ganti baju cukup ganti kaos dalemannya saja. Selain kecil, ia juga mudah dicuci dan mudah kering.
Khusus akhwat, ternyata baju ihrom nya tidak harus putih lho dan sepertinya baju putih malah tidak terlalu direkomendasikan, karena berpotensi menerawang. Lalu, apakah boleh pakai legging, karena kalau gamis aja kan bahaya ya hehe.. Boleh dong. Nah tentang legging ini, tiap orang beda-beda. Saya pakai legging yang bahan kaos dan agak longgar (tidak ketat) sehingga tidak terasa gerah di kulit. Ada juga yang bawa celana batik bahan katun yang longgar itu, dan bisa difungsikan sebagai legging juga lho.
Obat dan masker
Selama di tanah suci itu, kita sangat dihadapkan dengan berbagai ujian kesabaran dan keikhlasan. Biasanya ujian berupa sakit flu, batuk, dan demam karena padatnya jadwal kegiatan. Oleh karena itu, obat paracetamol dan obat-obatan batuk pilek flu sangat bermanfaat dan dibutuhkan di sana. Masker penutup hidung dan mulut juga sangat berguna. Kenapa? Karena kemungkinan untuk tertular sakit batuk pilek sangat tinggi, apalagi jamaah haji itu jumlahnya jutaan dari berbagai belahan dunia. Dulu saya pikir tidak terlalu butuh masker, eh ternyata saya butuh banget dan takdir-Nya saya kena pilek yang cukup parah sehingga butuh masker yang harus diganti setiap hari. Alhamdulillah meskipun saya tidak membawa cukup masker, teman-teman sesama jamaah sangat baik dan mau memberikan maskernya.
Kesehatan kulit
Jangan lupakan kondisi kulit kita selama di tanah suci. Di musim panas, temperaturnya bisa sampai 40an derajat celcius. Plus kondisi gurun, sehingga udaranya sangat kering dan penuh debu. Di catatan itu, saya membawa spray avene dan fte SK2 (hehe bukan iklan ya, saya emang cocok aja pakai itu). Avene dan SK2 ini bisa digunakan sebelum tidur dan sebelum menggunakan sun screen. Alhamdulillah, itu sangat membantu menjaga kelembaban kulit. Plus, gunakan sunblock spf 50 non parfum (ada di kruidvat merk garnier yang untuk kulit sensitif). Satu lagi, saya juga menggunakan nivea sensitive micelar water untuk membersihkan wajah sebelum tidur di Mina. Tapi, yang terpenting sabun wajah dan sun screen ya, supaya kulit tetap sehat.

Sepatu
Hal penting lainnya adalah sepatu. Bukan iklan, tapi saya merekomendasikan spatu skechers. Karena selain kuat jahitannya, solnya empuk, dan nggak bikin pegel kalau lagi jalan. Hehehe. Saya pernah mencoba pakai sandal gunung untuk jalan dari Mina ke hotel di Aziziyah Mekah. Wah, lumayan ya pegelnya. Beda jauh kalau pakai sepatu Skechers. Heheh..
Sandal
Untuk akhwat, sandalnya sangat berguna selama di Mina. Akhwat bisa membawa sandal jepit biasa aja. Sedangkan untuk ikhwan, bisa pakai sandal arafah dari Torch.id. Ini merk Indonesia dan menyediakan sandal khusus haji (namanya sandal arafah).
Tas
Jumlah tas yang bisa dibawa ada 3: koper bagasi, ransel untuk di kabin dan kebutuhan di mina, serta sling bag (tas selempang) atau yang lebih ringkas untuk mobilisasi sehari-hari (hotel-masjid). Kriteria Tas yang baik (terutama untuk ransel dan sling bag) adalah yang jahitannya kuat, kantongnya banyak, dan bisa menampung botol minum, alquran, dompet, dan bisa menyimpan sandal saat di dalam masjid.
Baking soda
Buat apa yaa? Believe it or not, ini bisa buat deodorant lho. Lebih ampuh daripada tawas. Alhamdulillah saya membawa cukup banyak (di wadah seukuran krim wajah) dan bisa dibagi-bagi ke jamaah lain. Caranya, basahkan sedikit ujung jari telunjuk, bubuhkan sedikit baking soda, oleskan ke ketiak setiap habis mandi atau sebelum beraktivitas. Ohiya, pastikan dulu tangan kita bersih ya hehe.
Obat penunda haid
Alhamdulillah saya saat itu bersih selama di prosesi haji dan umroh (tapi kena haid sedikit saat di Madinah), karena sudah datang bulan sejak H-6 keberangkatan . Namun untuk persiapan, saya membawa obat Primolut N yang hanya bisa dibeli di Indonesia. Beberapa jamaah wanita juga membawa obat lain yang diberikan oleh GP di Belanda. Apakah obat itu berhasil? Wallahua’lam. Beberapa ada yang cocok, ada yang malah keluar darah haidnya. Saran saya, konsultasikan ke pembimbing haji dan dokter masing-masing. Perhatikan juga tanggal haid teman-teman mulai saat ini, sehingga bisa diperkirakan tren dan tanggal jatuhnya haid di hari prosesi haji dan umroh. Selalu konsultasikan ke pembimbing haji baik selama di Belanda maupun di tanah suci tentang hal fiqih haji.
Barang kelompok dan lauk siap saji
Ini ternyata penting sekali lho. Saat itu kami (saya, suami, dan teman sekamar kami masing-masing) ada yang membawa rice cooker, water cooker, ada yang sedikit beras (1 kg), dan ada yang membawa lauk yang gampang. Meskipun ada beberapa jamaah yang memilih untuk membeli makan di luar hotel, alhamdulillah kami malah dimudahkan dengan bekal yang satu ini. Pertama kami bisa menghemat pengeluaran, menghemat tenaga (karena di luar puanas luar biasa dan antri untuk beli makan sangat panjang), serta malah bisa mengundang jamaah lain untuk makan bareng di kamar kami. Pembagian barang kelompok juga bisa membuat kita makin kompak, terutama dengan sesama jamaah dan teman sekamar. Tapi ingat, jangan bawa makanan berlebihan, dan lakukan packing yang rapat supaya tidak bocor dan mengotori barang lain. heheh. Biasanya yang favorit itu sambal sachet, rendang, kering tempe, abon, dan serundeng. Hihi..
Saya baru tahu lho, ternyata ada juga multi vitamin halal di Belanda. Saya sendiri juga menggunakan produk ini, khususnya paket haji. Rekomendasi saya, produk yang sangat membantu adalah multivitamin adult, probiotic, dan vitamin D. Pembeliannya via online, cepat, terpercaya, dan harganya terjangkau lho. heheh. Silakan klik link nya 🙂
Produk non parfum
Biasanya produk non parfum yang dibutuhkan adalah sabun badan, sabun wajah, sampo, dan pasta gigi, tisu basah, bodu lotion, panty liner dan pembalut (untuk akhwat), sun screen, dan micellar water. Intinya, semua yang melekat di badan selama masa ihram diharapkan menggunakan yang non perfume. Biasanya merk Neutral dan merk lain yang komposisi nya untuk kulit sensitif. Semua itu bisa ditemukan di kruidvat, jumbo, atau etos lho.
Konverter colokan dan terminal kabel (untuk grup)
Jadi, colokan listrik di saudi itu ada 3 plug in, sedangkan kabel alat elektronik kita umumnya ada 2 plug out. Nah, biasanya per kelompok kamar butuh 1 orang yang bawa converter colokan dan terminal kabel untuk dipakai bersama. This is so essential hehe. Kedua benda ini sangat penting terutama untuk dibawa ke Mina.

Mukena
Mukena ini berguna untuk dipakai selama kita menginap di Aziziyah (di hotel transit)
Waktu Menunggu
Selama di tanah suci, kita akan banyak dihadapkan oleh buanyak sekali waktu menunggu. Kenapa? ya bayangkan saja 5 juta jamaah ingin ke tempat yang sama, dari tempat yang sama, pakai alat transport yang sama, tapi akses jalannya kan terbatas. Jadi kita akan sering menunggu bis, menunggu waktu pindah hotel, dan menunggu banyak hal lain. Waspadalah dengan godaan syetan yang mengalihkan kita dari dzikir dan mengingat Allah. Siasati dengan membaca Alquran, dzikr, talbiyah jika di masa ihram, atau membaca kumpulan doa dan buku islami. Di Daftar itu saya masukkan juga beberapa buku yang bisa dibawa. Daripada bingung bengong atau senewen karena lama, lebih baik manfaatkan waktu dengan baik 🙂

Harap Perhatikan jumlah bawaan dan bagasi yang diperbolehkan. Pada tahun 2017, jamaah haji Euromuslim menggunakan maskapai Egypt Air dengan ketentuan bagasi 2x 23kg dan 7kg kabin. Sedangkan di tahun 2016, jamaah haji Euromuslim mendapat bagasi 30 kg dan 7kg kabin dari maskapai Turkish Airlines.
Perhatikan juga waktu transit terutama saat keberangkatan. Pada tahun 2017, kami mendapatkan waktu transit 10 jam di Kairo. Sehingga kami perlu membawa sedikit bekal, sleeping bag, sikat gigi dan sabun wajah, serta sweater untuk selama transit.
Sekian dulu sharing kali ini. Berbekallah, dan sebaik-baik bekal adalah taqwa.
Regards,
Pingback: Perbedaan Haji dari Indonesia dan Belanda – LOVE YOUR LIFE