Hamil dan Bersalin di Belanda

Sebenarnya artikel ini saya tulis karena diminta oleh PPI Groningen untuk bercerita tentang kehamilan dan persalinan di Belanda. Tapi, karena besok my firts born Fatih berusia tepat tiga tahun dan saya sedang beberes folder laptop, eh nemu tulisan ini. Sepertinya oke kalau saya share lagi di web pribadi ya. hehe.

Cerita ini adalah tentang pengalaman saya yang menjalani kehamilan dan persalinan di Belanda. Oh iya, saya sampai Belanda ketika usia kehamilan 7 bulan, sekitar 26-27 weeks kalau nggak salah. Jadi saya cerita hanya berdasarkan yang saya alami ya. Kalau yang lebih lengkap mungkin bisa intip ceritanya Monik atau Intan, mereka juga cerita banyak tentang kehamilannya.

 

Oke, lanjut ya ! Selamat membaca

 

Pengalaman kehamilan dan persalinan di tengah kondisi merantau, jauh dari orang tua, dan berada pada sistem yang berbeda dari tanah air merupakan hal yang patut disyukuri sekaligus dibagikan melalui tulisan. Informasi yang diperoleh dari tulisan ini diharapkan mampu memberikan gambaran, mengurangi rasa khawatir sebab jauh dari keluarga, dan memberikan rasa aman dan nyaman serta percaya diri bahwa: hamil dan melahirkan di Belanda ternyata menyenangkan dan penuh cerita lho 🙂

 

Kehamilan.

Ketika kita menyadari bahwa kehamilan telah dimulai, yakni saat ada dua garis di alat pemindai kehamilan, pihak yang wajib segera dikabari selain suami dan keluarga adalah: dokter keluarga (huisarts), asuransi, bidan, serta kraamzorg (maternity care service company).

Dokter keluarga biasanya akan melakukan tes verifikasi melalui cek darah untuk mengidentifikasi hormone kehamilan (HCG) kemudian merujuk ke bidan terdekat. Saya sendiri berkonsultasi di huisart Hoendiep dan klinik bidan La Vie. Selain La vie, klinik bidan juga ada di UMCG. Biasanya bidan akan memberikan nomor telpon yang dapat dihubungi selama 24 jam bila sewaktu-waktu mengalami kondisi yang mengkhawatirkan, atau bila gejala melahirkan telah muncul. Bidan juga akan memberikan pilihan melahirkan di rumah atau rumah sakit. Saya pribadi memilih untuk melahirkan di rumah sakit karena alasan keamanan dan kenyamanan.

Oh, satu hal yang saya baru tahu saat ini, dulu pas hamil Fatih belum tahu ih sayangnya hehe. Di Belanda itu ada paket gratisan lho buat para bumil dan baby. Isinya berbagai perlengkapan bayi dan busui kelak. Bisa request di link ini .

 

Tips: luangkan waktu untuk mengunjungi ruang bersalin di rumah sakit yang dituju, kunjungan dapat dilakukan dengan perjanjian sebelumnya.

Oh, tentang asuransi. Setiap penduduk di Belanda diwajibkan memiliki asuransi. Biasanya, ketika kita menghubungi bidan atau GP saat memberitahukan kehamilan, kita langsung ditanya tentang asuransi yang dipakai dan paket yang diambil. Selanjutnya, setiap kali kontrol kehamilan kita tak perlu memikirkan biaya. Asik banget deh, dengan sistem ini, para bumil tidak perlu khawatir tentang biaya yang harus dibayar setiap selesai kontrol. Kita hanya perlu membayar premi bulanan. Hal ini membuat saya merasa lebih bahagia dan dan mengurangi deg degan. hehehe..

Asuransi yang saya sarankan untuk ibu hamil adalah Menzis dengan paket extra 2 (extraverzorgd 2) karena akan menanggung biaya perawatan kehamilan, persalinan di rumah sakit, kraamzorg, kraampaket (paket perawatan bayi dan ibu selama masa nifas), dan kontrasepsi. Bila ibu hamil telah menjadi pemegang polis asuransi ini, segera hubungi Menzis untuk meminta tambahan paket. Pastikan mendapatkan asuransi dahulu sebelum berkonsultasi ke bidan.

Kelebihan dari extraverzorg 2 ini, seluruh biaya persalinan dan kraamzorg akan ditanggung asuransi. Plus bumil bisa mendapatkan kraampaket (box paket berisi peralatan survival awal pra dan pasca melahirkan). Yang lucu dari kraampaket ini, ada selembar plastik besar yang awalnya saya bingung fungsinya apa ya. Oh ternyata itu dipakai untuk melapisi tempat tidur agar ketika tiba-tiba air ketuban pecah, tidak mengotori kasur. hehe.. dan alhamdulillah itu kepake banget sama saya.

 

Kraamzorg

Kraamzorg (maternity service company) adalah sistem yang berbeda dari Indonesia, dan hanya ada di Belanda. Selama seminggu pasca persalinan, seorang suster akan dating ke rumah untuk membantu mengurus bayi, mengajari cara menyusui, memandikan bayi, memakaikan baju, perihal posyandu, dokter, dan asuransi untuk si bayi. Intinya  memastikan orang tua ini mampu menjaga dan merawat bayinya sepeninggal suster tersebut. Orang tua juga bisa meminta tolong suster kraamzorg untuk membersihkan rumah, memasak, atau pekerjaan rumah tangga lain selama tugas utamanya tentang bayi dan ibunya telah selesai. Bahkan yang saya alami, suster kraamzorg saya juga membantu membeli baby stroller yang kala itu belum kami miliki. Buat kami, sistem ini sangat membantu terutama saat jauh dari orang tua. Ohiya, selama kehamilan, kraamzorg akan berkunjung ke rumah untuk memberitahukan tentang sistem ini dan perlengkapan apa saja yang harus disiapkan untuk bayi dan ibunya. Saat itu, saya menggunakan jasa kraamzorg dari Het Groene Kruis.

 

 

Kelahiran.

Saat proses melahirkan dirasa sudah tiba, hubungi nomor darurat dari bidan dan ceritakan kondisi yang dialami. Cerita tentang detail proses kelahiran Fatih ada di postingan ini. 🙂

Tips: bidan di Belanda sangat santai, tidak seperti di Indonesia. Jadi, bila memang sudah tidak tahan dengan sakitnya, katakan saja bahwa sang ibu butuh segera ke rumah sakit. setelah menelpon bidan, bidan akan segera datang, memeriksa kondisi ibu, menelpon taksi, dan membawa calon ayah ibu ke rumah sakit.

Tips: sediakan uang logam 2 euro untuk kursi roda selama di rumah sakit. Setibanya di rumah sakit, semua kondisi akan diperiksa dan proses melahirkan akan diusahakan berjalan normal. Saya sendiri Alhamdulillah melahirkan secara normal. Setelah bayi lahir, bayi akan diletakkan di dada ibu untuk melakukan inisiasi menyusu dini, plasenta akan dikeluarkan dari rahim, dan dilakukan penjahitan bila perlu. Setelah bayi berhasil menemukan puting susu ibu dan mendapatkan kolostrum ASI, bayi ditimbang dan dibersihkan, kemudian dipakaikan baju. Setelah itu sang ibu dibawa ke kamar mandi untuk buang air kecil dan mandi air hangat. Setelah bersih, ibu dan ayah diizinkan istirahat di rumah sakit selama beberapa jam. Sebelum pulang, ayah ibu harus menelpon kraamzorg terlebih dahulu untuk memberi tahu kelahiran dan waktu akan tiba di rumah. Suster kraamzorg akan datang di waktu yang telah disepakati dan proses yang menyenangkan sebagai orang tua dimulai!

IMG_9779 (1)
Ini di Fatih berusia dua hari dan sudah kembali ke rumah. Di Belanda, jika tidak ada indikasi medis pasca melahirkan, diharapkan tidak bermalam di RS setelah sang baby lahir

Pasca persalinan.

Selama seminggu setelah persalinan, selain ada suster kraamzorg yang membantu merawat bayi dan ibu, bidan akan datang untuk memeriksa kondisi ibu dan memberikan informasi tentang kontrasepsi. Petugas posyandu juga akan datang dan memberikan informasi tentang imunisasi dan tumbuh kembang bayi  dan balita, memeriksa kesehatan pendengaran, dan mengambil sampel darah untuk diperiksa kesehatannya. Bila selama 4 minggu tidak telpon dari huisart, bias dipastikan bayi sehat-sehat saja. Hal yang harus segera dilakukan setelah persalinan adalah: mendaftarkan nama di gemeente untuk mendapatkan akte kelahiran internasional dan BSN number(maksimal  setelah 3 hari kerja dari hari kelahiran), mendaftarkan bayi ke asuransi (dengan mengirim surat yang diperoleh dari asuransi sebelum persalinan), dan mendaftarkan bayi ke huisarts.

Setelah seminggu, suster kraamzorg akan pamit dan kita akan mengalami petualangan sebagai orangtua berdua saja. Selain itu, berbagai surat akan datang terkait kelahiran bayi, yaitu: surat BSN dari gemeente,  surat dari huisarts, surat dari asuransi, surat dari posyandu, surat vaksin, dan surat dari lembaga social untuk mendapatkan subsidi anak. Setelah seminggu pula biasanya luka jahitan dan kondisi ibu telah pulih dan lebih stabil, serta telah siap untuk menerima kunjungan dari saudara dan handai taulan. Nanti deh ya dilanjutkan lagi cerita pasca kelahiran di Belanda hehe..

 

Tips: budaya masyarakat Belanda menginformasikan tentang bayi yang baru lahir  dengan mengirimkan kartu kelahiran yang super lucu dan unyu. Bisa dipesan di sini. Waktu Fatih sih saya nggak melakukannya karena asli gak tahu sama sekali dan kebetulan di periode itu, belum pernah ada yang melakukannya. Hehehe.. Next deh ya..

 

Ada lagi, biasanya tamu yang datang disuguhi  biscuit dengan meises warna warni di atasnya. Untuk bayi laki-laki berwarna putih biru, untuk bayi perempuan berwarna putih pink.

20150604135570391f8d25c
ini penyajian biskuitnya. bisa juga sih pakai bolu tapi toping nya si meises warna warni ini. bisa dibeli di swalayan 🙂

 

Semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa memberikan informasi yang menenangkan untuk para parents soon to be di Belanda.

Regards,

signature yosay aulia blog

2 thoughts on “Hamil dan Bersalin di Belanda

Leave a Reply to anisa Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s