Adab Menerima Tamu

Sebagi traveller, perantau, dan di kehidupan sosial pada umumnya,  menerima tamu dan bertamu adalah hal yang lumrah. Apalagi di zaman playdate kayak sekarang, yang mana para ortu sering pilah pilih temen buat anak-anaknya, atau sekedar reunian. Pasti menerima tamu adalah suatu keniscayaan dong.

Selain tentunya bersikap sopan santun, berikut ini beberapa catatan tentang adab dalam menerima tamu. Kata Rasulullah, memuliakan tamu adalah sebagian tanda orang beriman, semoga ini bisa jadi tips untuk meningkatkan iman ya.

 

  1. Menjaga komunikasi kedatangan. Mirip dengan perihal kita sebagai tamu, sebagai tuan rumah pun perlu proaktif menanyakan bantuan dan menginformasikan kondisi kita. Misalnya menawarkan penjemputan, menyediakan dokumen pendukung persiapan (invitation visa application), dan menginformasikan alamat (ini yang paling penting). Bila kita memiliki bayi, perlu diberitahu juga bahwa ia akan menangis di waktu tertentu.

 

  1. Mempersiapkan ruang / kamar istirahat. Misalnya mengganti sprei, membersihkan dari hal-hal yang tidak menyenangkan, dan membuatnya harum dan rapi. Pastikan tamu senang dan bisa beristirahat dengan tenang.

 

  1. Menyiapkan handuk dan beberapa alat mandi jika diperlukan.

 

  1. Mengajak berinteraksi. Jangan dicuekin karena alasan sibuk, apalagi ditinggal main games, gadget, atau nonton tv asik sendiri.Sebagai tamu pasti dia kikuk dan bingung harus mencari topik pembicaraan. Lebih bagik lagi jika menyediakan peta dan menjadi tour guide untuk jalan-jalan. Intinya, dilarang membuat tamu menganggur   kecuali tentu di tempat dan waktu privasi yaa…

 

  1. Jangan membuat tamu menunggu lama ! Apalagi harus menunggu mandi dan bangun tidur. Mereka sudah jauh-jauh datang di waktu yang disepakati untuk berkunjung, kenapa harus dibuat semakin lelah menunggu? Sopan kah itu ?

 

  1. Sediakan makanan kesukaan atau berikan jamuan terbaik yang kita mampu. Jangan seadanya.

 

  1. Bila ada tamu yang menginap dalam waktu lebih dari 3 hari, beritahu apa yang boleh dan apa yang tidak boleh. Batas dan peraturan yang perlu ditaati bersama dan menjaga keamanan dan kenyamanan bersama.

 

  1. Bicarakan topik yang menyenangkan bagi tamu. Hindari terlalu banyak bercerita tentang diri sendiri dan membanggakan kelebihan keluarga sendiri. Bukan hanya tamu, siapakah yang tahan mendengar itu semua?

 

  1. Berterima kasih telah dikunjungi dan meminta maaf atas kekurangan dalam menjamu.

 

Regards,

signature yosay aulia blog

2 thoughts on “Adab Menerima Tamu

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s